Banyak cara yang bisa dimanfaatkan dari properti yang kita miliki, misalnya menggunakannya sebagai rumah kos. Rumah kos merupakan investasi yang menarik, karena kita bisa menghasilkan pendapatan tambahan tanpa harus mengeluarkan banyak dana. Namun, hal itu bisa tercapai jika kita cermat memperhatikan aspek yang diperlukan.

Pertama, membeli rumah kos sebaiknya pendanaannya mendapat bantuan dari bank. Tak hanya pendanaan, fungsi bank dalam hal ini juga sebagai rekan kerja yang dapat membantu pengecekan dan keabsahan surat-surat rumah. Selain itu, ban juga mempermudah penghitungan biaya sehingga desain kamar yang dibutuhkan sesuai dengan biaya.

Kedua, lokasinya strategis. Jika ingin pasar kita adalah para mahasiswa, kita bisa memilih lokasi dekat dengan kampus. Begitu pula dengan pasar karyawan, maka kita bisa memilih rumah kos dekat perkantoran, pabrik, retoran, hotel dan lainnya.

Ketiga, keamanan baik dari luar maupun dari dalam. Aspek keamanan menjadi faktor utama sebelum membeli rumah kos. Keamanan dari luar bisa kita antisipasi dengan memanggil penjaga kos dan peraturan yang harus dipatuhi oleh penyewa kos.

Sedangkan keamanan dari dalam bisa kita antisipasi dengan selalu mengontrol keberadaan dan aktivitas anak kos. Jangan sampai rumah kos kita menjadi tempat perederan narkoba, perjudian atau pelarian dari daftar pencarian orang polisi.

Kita sebagai pemilik kos harus benar-benar menyeleksi penghuni kos tersebut dengan cara meminta kartu identitas penyewa kos. Pemilik dan penghuni kos harus melapor kepada ketua RT setempat untuk diketahui keberadaan penyewa kos.

Keempat, desain. Desain rumah kos harus sesuai dengan pasar yang dituju. Kita harus menentukan seberapa luas kamarnya, berapa banyak listrik yang dibutuhkan, keadaan kamar mandinya, dan lain-lain. Semakin besar dan lengkap fasilitasnya, semakin mahal harga sewa kos tersebut.

sumber: 2009, Dadan Darmawan dalam ‘’Kaya dari Bisnis Properti’’ halaman 63-65