Salah satu perencanaan keuangan, selain dengan menyisihkan uang untuk ditabung, adalah dengan melakukan investasi. Berinvestasi adalah mengeluarkan sejumlah uang pada sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan finansial. Investasi dapat dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan finansial. Ada berbagai macam aset yang bisa diinvestasikan, yang setiap macamnya memiliki karakteristik potensi keuntungan dan resiko yang berbeda-beda. Beberapa jenis investasi yang umum dipahami antara lain obligasi, saham, asuransi dan lainnya. Selain itu, investasi yang berupa pembelian barang diantaranya emas, tanah, bangunan, mobil, dan lain-lain.

Sebenarnya investasi dapat didefinisikan secara luas, tidak hanya terbatas pada pembelian barang atau modal untuk produksi usaha. Bentuk investasi lainnya juga dapat berupa pemberian pendidikan dan pelatihan bagi karyawan untuk meningkatkan skill karyawan, sehingga akan menunjang kinerja perusahaan. Pada dasarnya kesamaan dari semua jenis investasi adalah untuk memperoleh keuntungan.

Namun jika dipertanyakan, investasi mana yang paling baik, jawabannya adalah ‘bergantung’. Bergantung seperti apa profil resiko Anda, berapa lama lagi dananya akan dipakai, dan berapa besar keuntungan yang diinginkan?

Saat ini produk finansial yang ditawarkan di Indonesia beragam macamnya antara lain deposito, obligasi ritel Indonesia, reksadana, hingga unit link. Namun sebenarnya ada empat jenis aset investasi secara garis besar.

1. Kas atau Tunai

Zaman dahulu, banyak orang menyimpan uang tunainya di dalam lemari, di bawah bantal atau kasur. Namun saat ini ada bentuk kas umum yang lebih beragam, yaitu dalam bentuk tabungan, deposito, atau reksadana pasar uang. Potensi keuntungan dari jenis investasi ini biasanya tidak lebih dari 6 % setiap tahunnya. Namun resiko investasi sangat kecil, sehingga cukup aman untuk Anda.