2. Pendapatan Tetap

Bentuk aset finansial ini memiliki fitur yang memberikan pendapatan tetap bagi investornya baik bulanan atau tahunan. Pada umumnya investasi yang ditawarkan adalah dalam bentuk obligasi, surat utang, dan reksadana pendapatan tetap. Kemungkinan nilai investasi ini akan berkembang di atas 10 % setiap tahun, meskipun sangat minim. Namun jika terjadi gejolak pasar, nilai investasi pada umumnya tidak berkurang drastis.

3. Saham

Saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Jika memiliki saham, sebaiknya membagi saham menjadi dua, yaitu pada perusahaan terbuka dan perusahaan tertutup. Saham pada perusahaan tertutup misalnya jika memiliki usaha waralaba atau usaha kecil rumahan. Sedangkan saham perusahaan terbuka, misalnya saham Blue Chips yang biasanya memiliki kapitalisasi pasar yang besar dan saham lapis kedua.

Selain itu, kelas aset saham dapat ditemui dalam bentuk reksadana campuran, reksadana saham, dan juga saham biasa. Resiko dari investasi ini termasuk cukup tinggi, namun memiliki potensi keuntungan yang besar setiap tahunnya.

4. Aset Fisik

Investasi aset fisik pada umumnya berbentuk emas, batu permata, dan properti seperti rumah, tanah, villa, dan apartemen. Jika dilihat potensi keuntungannya cukup bervariasi sesuai bentuk investasi yang dipilih. Keunggulan dari kelas aset ini adalah investor memegang langsung produk investasi yang dimiliki. Selain itu, keuntungan lain dari investasi ini, asetnya dapat digunakan sendiri ketika dibutuhkan.

Mana investasi yang sebaiknya Anda pilih? Jawabannya adalah semuanya. Namun prinsip dasar investasi yang utama adalah jangan pernah menempatkan seluruh dana dalam satu kelas. Bentuklah suatu portofolio investasi yang terdiri dari empat kelas sesuai jenis investasi di atas dengan komposisi yang disesuaikan oleh profil resiko masing-masing.