Saat Anda memiliki sebuah perusahaan, maka Anda juga harus mengeluarkan biaya. Komponen tersebut sangat penting dalam menunjang pelaksanaan kegiatan dalam usaha mencapai tujuan. Tujuan tersebut dapat tercapai bila biaya yang Anda keluarkan sebagai bentuk pengorbanan perusahaan telah Anda perhitungkan secara tepat. Jadi ringkasnya, biaya adalah pengorbanan ekonomis yang diukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.

Nah, Anda harus biasa melakukan penggolongan biaya sesuai dengan tujuannya. Menurut Supriyono, dalam bukunya ‘’Akuntansi Biaya’’ menggolongkan biaya sebagai berikut.

Pertama, penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusahaan yang meliputi fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, serta fungsi keuangan.

Kedua, penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi. Biaya ini digunakan untuk menggolongkan pengeluaran. Penggolongan pengeluaran meliputi pengeluaran modal dan pengeluaran penghasilan.

Ketiga, penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas perusahaan. Tendensi ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu biaya tetap, biaya variable dan biaya semivariabel.

Keempat, penggolongan biaya sesuai dengan objek yang dibiayai. Dalam perusahaan, objek dapat dihubungkan dengan produk yang dihasilkan, departemen yang ada di dalam pabrik, daerah pemasaran, dan bagian-bagian dalam perusahaan. Penggolongan biaya atas dasar ini terbagi atas biaya langsung dan biaya tak langsung.

Kelima, penggolongan biaya untuk pengendalian biaya. Penggolongan ini terbagi atas biaya terkendali dan biaya tak terkendali. Biaya terkendali adalah biaya yang langsung bisa dipengaruhi Anda sebagai pimpinan. Sedangkan biaya tak terkendali adalah biaya yang tidak bisa dipengaruhi oleh pimpinan.

Keenam, penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan. Biaya jenis ini meliputi biaya biaya relevan dan biaya tidak relevan.

Sumber: 1999, Supriyono dalam ‘’Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok’’ halaman 18.