Membeli rumah butuh modal besar dan perhitungan matang. Kita harus benar-benar tahu kemampuan finansial saat ini dan selanjutnya untuk mengangsur cicilan rumah. Aturan yang umumnya diterapkan bank untuk jumlah maksimal angsuran rumah adalah 30% dari penghasilan bulanan.

Jumlah tersebut tentu saja boleh dari gabungan penghasilan suami-istri. Sebagai contoh, bila penghasilan Kita dengan istri per bulannya adalah Rp20 juta, jumlah yang dapat digunakan untuk angsuran rumah adalah Rp6 juta.

Jika dalam pembelian rumah baru, dikenakan DP sebesar 20 sampai 30%, untuk membeli rumah seken diperlukan uang muka dengan ketentuan yang sama. Perbedaannya, untuk rumah baru, DP tersebut diberikan kepada pihak pengembang. Sementara untuk rumah seken, DP diberikan kepada penjual rumah langsung.

Sedikit opsi yang diberikan dalam membeli rumah seken. Penting untuk segera mengambil rumah yang diinginkan sebelum orang lain mengambilnya. Jika sudah menemukan rumah tersebut, segera temui penjual dan lakukan negosiasi.

Jangan menganggap remeh tahap negosiasi. Bila kita pandai merayu penjual, Kita akan menghemat cukup banyak uang dalam membeli rumah. Ingat, bank tidak akan membiayai KPR tersebut 100% sesuai harga rumah. Biasanya bank akan membiayai 80% dan sisanya Kita yang harus melunasinya lewat DP.

Hindari memaksakan diri. Biasanya demi memperoleh rumah idamanya, seseorang rela melakukan apa saja termasuk memberikan data fiktif. Sehingga pihak bank menyetujui permohonan KPR. Tidak jarang yang seperti ini berujung kredit macet.

Maka perlu kita memiliki sejumlah tabungan masa depan untuk kepemilikan rumah. Jika dirasa terlalu lama sampai mampu membeli cash, kita bisa memberikan DP terlebih dahulu. Namun ingat untuk selalu sisihkan uang cadagan untuk berbagai kemungkinan yang dapat terjadi, seperti biaya renovasi dan sebagainya.

#tabunganmasadepan