Kebiasaan hidup konsumtif memang sedang mejamur saat ini. Berbagai iklan selalu bisa menarik masyarakat untuk membelanjakan uangnya. Maka kalau kita tidak punya pendirian yang kuat soal manajemen keuangan, sudah tentu kuangan kita bisa berantakan.

Terkadang, keadaan ekonomi seseorang yang kurang bagus tidak semata karena penghasilanya yang kecil. Pernahkah kita merasa ada saja yang kurang walaupun gaji kita cukup besar? atau setidaknya jika kita bandingkan dengan teman kita yang lebih kecil masih saja kurang? berarti ada yang salah dengan pengelolaan uang itu.

Sifat konsumtif mungkin adalah akar dari semua itu. Sifat ini jika tidak ditanggulangi, gaji sebesar apapun mungkin tidak akan dapat menopangnya. Untuk itu sifat ini harus ditanggulangi segera agar perekonomian kita terselamatkan. Tipsnya? Simak berikut ini:

Ada beberapa kegiatan yang bisa Anda disiplinkan. Misalkan hanya berbelanja jika uang dalam jumlah tertentu. Atau menggunakan trik menabung dengan nominal uang tertentu. Katakanlah 20 ribu rupiah. Setiap menemui uang pecahan ini di dompet atau kantong, maka wajib Anda tabung.

Cara terakhir untuk membantu Anda mengurangi dan menghilangkan penyakit shopaholic dan sikap konsumtif ini adalah mengunjungi psikolog maupun psikiater. Jangan ragu dan malu untuk segera meminta bantuan dari para ahli agar Anda lebih cepat mendapatkan pertolongan psikis yang tepat sebelum menimbulkan masalah dan dampak yang lebih buruk daripada sekedar tidak bisa menahan hasrat belanja.

Tujuan dari mengurangi sifat konsumtif kita tentunya adalah tabungan masa depan. Ketidakpastian masa depan membuat kita wajib untuk mempersiapkan tabungan masa depan. Karena hanya dengan tabungan masa depan yang baik ketidakpastian masa depan dapat kita hadapi dengan tenang.