Salah satu petuah yang sering diajarkan oleh orang tua dan guru semenjak kita kecil adalah dengan membiasakan kita untuk menabung. Saat kita masih kecil, kita telah diajari untuk setidaknya menyisihkan uang jajan kita jika kita ingin membeli suatu benda yang berharga cukup mahal. Sebagai contoh, banyak anak kecil yang rela menyisihkan uang jajannya untuk dapat membeli mainan atau buku komik yang mereka idam-idamkan.

Pendidikan menabung ini sangat baik karena jika kita mampu menerapkannya di masa dewasa, maka kita akan memiliki banyak sekali cadangan uang yang dapat kita pergunakan untuk memenuhi kebutuhan harian ataupun membeli berbagai macam barang yang kita butuhkan. Namun, pada kenyataannya, banyak sekali orang dewasa yang mengaku mengalami kesulitan besar untuk dapat menabung secara rutin. Kebanyakan dari orang dewasa yang memiliki kesulitan dalam menabung biasanya memiliki alasan berupa kebutuhan dan prioritas pengeluaran bulanan mereka cukup besar sehingga nyaris tidak ada yang tersisa lagi untuk kita tabung.

Namun masalah ini sebenarnya dapat diakali dengan memberikan tujuan yang jelas akan kegiatan menabung kita. Secara psikologis, dengan menerapkan tujuan, maka kita akan memiliki kekuatan dan kemauan untuk menabung dan memenuhi tujuan tersebut. Hal ini sebenarnya sesuai dengan cara orang tua kita mendidik kita menabung di masa kecil, yakni dengan meminta kita menabung agar kita dapat membeli barang yang kita inginkan.

Dengan adanya tujuan yang jelas, maka kegiatan menabung pun menjadi salah satu kegiatan yang lebih bermanfaat, dan bahkan bagi beberapa orang menyenangkan. Saat kita menabung pada bank, biasanya kita juga tidak akan lupa mengecek seberapa besar jumlah uang yang tersimpan dalam rekening kita. Jika ternyata jumlah tabungan sudah mendekati jumlah target yang kita harapkan, tentu saja kegiatan menabung ini menjadi lebih menyenangkan dan membuat kita bersemangat untuk menyelesaikannya.

Sumber: tabloidnova.com