Anda ingin memasuki bisnis properti tapi modal belum cukup? Solusinya adalah memohon pinjaman kepada bank. Sekarang, mengajukan permohonan kredit ke bank cenderung mudah. Secara singkat, tahapannya adalah mengisi formulir, menandatangani, lalu bank akan melakukan survey. Jika bank setuju, maka Anda akan memperoleh kredit.

Untuk pinjaman dalam jumlah besar, memang akan sedikit rumit. Tapi, lebih baik Anda membuat project proposal untuk investasi properti yang Anda inginkan. Berikut adalah resep supaya Anda berhasil memperoleh pinjaman dari bank.

Pertama, mengirim permohonan kredit ke bank yang banyak. Kirimlah permohonan kredit kepada setidaknya sekitar 12 bank sehingga kemungkinan aplikasi disetujui akan lebih besar. Kirim pula secara bersamaan agar tidak memboroskan waktu Anda. Dengan mengajukan permohonan ke beberapa bank, berarti Anda telah menjalin relasi dengan para bankir. Merekalah yang akan membantu Anda dalam permodalan.

Kedua, mengetahui kemampuan bayar diri sendiri. Supaya berpotensi disetujui oleh pihak bank, Anda harus mengetahui kemampuan bayar yang Anda miliki. Biasanya pihak ban menetapkan sekitar 1/3 atau 35% dari total pendapatan per bulan.

Ketiga, memberikan informasi secara terbuka. Pihak bank pasti akan melakukan survey sebelum menyetujui permohonan kredit Anda. Mereka akan menggali dan meminta semua informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, ceritakanlah semua yang berkait dengan kredit sehingga ada kepercayaan dari pihak bank.

Keempat, mengetahui nilai agunan. Anda harus tahu berapa nilai properti yang Anda jaminkan. Biasanya ketentuan bank hanya memberikan 70-80% dari nilai agunan. Patokan ini diasumsikan apabila kredit Anda bermasalah, properti tersebut bisa segera terjual.

Kelima, mempelajari siklus pencairan kredit. Carilah informasi tentang siklus pencairan kredit pada tiap-tiap bank. Dengan mengetahui kapan waktu aktif bank akan mengucurkan kredit, maka kemungkinan permohonan Anda akan disetujui lebih cepat.

Keenam, memahami prospek bisnis. Bank akan menilai prospek bisnis yang akan Anda tekuni. Anda harus meyakinkan dengan informasi yang detail dan faktual. Maka, perbaharui wawasan bisnis properti Anda dengan membaca majalah, koran, buku dan internet.

Sumber: 2013, Benny Lo dalam ‘’Jangan Beli Properti Sebelum Baca Buku Ini’’ halaman 85-88.