writter

Manusia bekerja di usia produktif-nya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan juga untuk menyiapkan masa tua. Akan tetapi, tak banyak yang mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menyiapkan pensiun sejak dini.

Saat ini masih banyak karyawan muda yang belum memikirkan rencana pensiunnya. Mereka mengira, pensiun bisa dipikir kelak kalau gaji sudah tinggi, atau kalau usia sudah kepala tiga. Padahal dana pensiun harus sudah dipikirkan sejak dini. Kecelakaan bisa terjadi, penyakit bisa muncul kapan saja. Masa depan itu tidak pasti, maka kita harus merencanakan mulai dari hari ini.

Namun masalahnya, banyak orang tidak memahami konsep investasi untuk masa depan. Apabila anda kurang memahami investasi, maka lebih baik merencanakan dana pensiun dengan deposito daripada investasi lain yang risikonya lebih tinggi. Tetapi deposito untuk dana pensiun tersebut harus dirancang sedemikian rupa hingga mampu menawarkan masa pensiun yang cukup lama dan nyaman dijalani. Berikut beberapa keunggulan investasi deposito.

Menyimpan dana pensiun dini memang sebuah langkah awal yang baik agar Anda dapat menggunkaannya di kemudian hari. Namun, tabungan konvensional tidak memberikan keuntungan yang berarti jika dibandingkan dengan deposito. Bunga deposito berkisar antara 5-7% dari jumlah dana Anda. Tanpa adanya penghasilan tetap per bulan setelah memilih pensiun, Anda tetap akan mendapatkan pemasukan tambahan.

Sementara itu, bunga yang Anda dapatkan dari menyimpan dana di tabungan konvensional tidak membuat perkembangan uang menjadi lebih cepat. Selain itu, deposito pun memiliki progam depostio berhadiah yang memberi hadiah ke para nasabah yang terpilih. Terlihat perbedaan yang cukup signifikan, bukan?

Setiap keluarga memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda. Ketika dua orang memutuskan untuk menikah, bisa jadi pengaruh latar belakang ekonomi keluarga akan mempengaruhi kehidupan finansial setelah itu. Tetapi, jika sudah punya pekerjaan masing-masing tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Apalagi ketika menikah akan ada perbedaan terutama bagi keluarga kecil yang memilih untuk hidup mandiri baik dengan cara mengontrak atau membeli rumah. Hal ini akan menjadi tantangan baru ketika hendak merencanakan keuangan. Penghematan perlu dilakukan pada setiap aspek supaya kemandirian finansial bisa dicapai. Tentunya setiap keluarga pada akhirnya harus mampu menopang kebutuhannya sendiri suatu saat. Jangan sampai ada kekurangan di sana-sini karena kurangnya perencanaan. Apalagi bagi pasangan baru yang belum berpengalaman. Jadi, berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan.

Catat Semua Pengeluaran

Mencatat semua pengeluaran adalah cara yang cukup ampuh untuk memastikan mana alokasi dana yang benar dan perlu dievaluasi. Evaluasi alokasi dana perlu dilakukan setiap hari, minggu, hingga bulan. Selain itu, jika ada biaya tidak terduga atau penggunaan uang yang tidak selalu diperlukan setiap bulan maka hal ini juga bisa di-highlight.

Buat Rencana Pengeluaran

Setelah melakukan evaluasi, rencana pengeluaran akan bisa lebih mudah dibuat. Rencana pengeluaran harus menyesuaikan pendapatan, dari segi jumlah maupun waktunya. Sebagai contoh, jika suami mendapatkan gaji dengan sistem bulanan, maka pengeluaran yang di-handle dari penghasilan suami harus direncanakan setiap bulan. Di sisi lain, misalnya pendapatan istri diperoleh dengan sistem mingguan atau harian, maka jenis pengeluaran serta jumlah dan temponya harus menyesuaikan pula.

Mendedikasikan waktu secara penuh sebagai ibu rumah tangga? Nyatanya, menjalani profesi mulia ini bukanlah perkara mudah. Tidak hanya sekadar mengerjakan pekerjaan rumah serta mengurus suami dan anak, tetapi Anda juga dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengatur keuangan keluarga.

Tiap bulannya, Anda harus memastikan bahwa pendapatan dari suami cukup untuk memenuhi keperluan rumah tangga. Mulai dari kebutuhan sandang, pangan, papan, iuran asuransi, cicilan kredit rumah dan mobil, pembayaran listrik, hingga kebutuhan sehari-hari.

Meski begitu banyak pos pengeluaran, Anda tentu tetap ingin ada dana untuk ditabung, bukan? Memang tidak mudah, apalagi jika pendapatan suami Anda terbilang pas-pasan untuk memenuhi semua kebutuhan rumah tangga. Begitupun, bukannya tak ada peluang untuk menabung.   Apa saja celah yang bisa dimanfaatkan? Mari telaah bersama, taktik menabung apa saja yang bisa diterapkan ibu rumah tangga.

Komitmen dan konsisten. Cara ini  yang paling sering dilakukan oleh para ibu rumah tangga karena merupakan taktik menabung paling simpel. Anda hanya perlu komitmen dan konsisten menyisihkan uang dari anggaran belanja untuk ditabung.

Tidak perlu banyak-banyak, yang penting disiplin. Misalnya Anda komit untuk menyisihkan Rp10 ribu  atau  Rp20 ribu per hari dari uang belanja Anda. Jangan menunggu ada sisa, sisihkan terlebih dahulu sebelum mulai belanja.

Jika Anda konsisten, dalam satu bulan Anda bisa Rp300 ribu hingga Rp600 ribu, lho. Sangat lumayan kan? Coba hitung dalam satu tahun. Paling sedikit isi rekening Anda bisa bertambah Rp3.600.000. Bukankah menyenangkan melihat angka sejumlah itu di rekening?

Anda bisa simpan uang itu di celengan terlebih dahulu sebelum disetorkan ke bank. Pastikan Anda dan keluarga memiliki rekening khusus untuk tabungan.

Meski ada THR dan sudah menabung lama, tak jarang rencana tersebut belum tentu tercapai karena kekurangan uang. Menabung memang kadang tidak mudah. Selain godaan untuk belanja barang kurang penting, banyak orang melakukan kesalahan dalam mengumpulkan uang. Berikut tiga kesalahan menabung tersebut.

Hidup Dengan Kartu Kredit

Kartu kredit memang banyak keuntungannya. Selain mudah bertransaksi, kartu kredit juga sering memberi promo dan diskon menarik. Kita dengan mudah dapat bertransaksi dengan memasukan beberapa data kartu kredit.

Namun fasilitas tersebut sering membuat orang membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Apalagi jika Anda jarang mengecek berapa banyak uang yang sudah dihabiskan. Karenanya, gunakan kartu kredit dengan bijaksana jika tidak mau tabungan berkurang.

Hanya Punya Satu Rekening Tabungan

Anda mungkin berpikir jika mengatur keuangan akan lebih simpel dengan satu rekening. Namun beberapa rekening bisa lebih bermanfaat. Ia pun menyarankan untuk memiliki tiga rekening. Anda bisa menggunakannya untuk memisahkan uang kebutuhan per hari, minggu, dan bulan. Atau memanfaatkannya untuk menabung tabungan masa depan, pengeluaran sehari-hari, dan tabungan liburan.

Tak Punya Rencana Keuangan

Tidak merencanakan keuangan dengan matang adalah sebuah kesalahan meski Anda rajin menabung. Rencana finansial akan membuat Anda lebih konsisten dan termotivasi untuk menabung. Jika bisa, tetapkan jumlah tertentu yang ingin dicapai. Setelah tercapai, lebih disarankan untuk menginvestasikan sebagian agar tabungan semakin bertambah.

Kalau di awal bulan biasanya kita akan berfokus pada pengeluaran rutin bulanan seperti tagihan listrik, air dan sebagainya. Nah, jangan lupa untuk tetap menyisihkan untuk tabungan masa depan Anda di samping berbagai keperluan di bawah ini.

Bensin Dan Pulsa

Kebutuhan penting seperti transportasi dan komunikasi sama sekali tidak bisa dihindari. Dalam keseharian, sangatlah penting untuk mengatur pengeluaran uang saku, ongkos bensin atau transportasi umum, pulsa dan lainnya. Meskipun terbilang tidak seberapa, tetapi bukan berarti Anda tidak memperhitungkan dengan cermat pengeluaran bensin, pulsa dan lainnya. Jika tidak diatur dengan baik, maka tanpa disadari uang bulanan bisa habis begitu saja.

Keperluan Bulanan

Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari yang menyebabkan kita harus mengeluarkan sejumlah uang. Keperluan dadakan seperti kondangan, servis kendaraan, sumbangan ke teman atau saudara yang mengalami musibah, beli baju baru atau sebagainya bisa saja terjadi. Walaupun tak bisa dihindari, bukan berarti tak ada solusi. Anda bisa mengantisipasi hal tersebut dengan mempersiapkan sejumlah uang yang khusus diperuntukkan untuk hal-hal semacam itu. Jadi, uang Anda tidak cepat terkuras begitu saja.

Dana Hiburan

Tak dipungkiri bahwa sebagian besar orang pasti butuh hiburan untuk menyegarkan pikiran dan tubuh. Hal-hal ringan misal jalan-jalan di akhir pekan ke taman, mall, bioskop atau tempat wisata juga perlu diatur pengeluarannya. Jangan pernah lupa jika gaji yang didapat bukan hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga tabungan masa depan, agar anda mempunya cadangan jika terjadi sesuatu dengan finansial anda di masa depan.

Di mana ada pendapatan pasti ada pengeluaran. Bukan hal yang salah jika mengeluarkan uang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Namun, Anda harus berhati-hati dalam setiap pengeluaran. Karena tanpa disadari, ada pengeluaran yang dapat menguras isi dompet dengan cepat. Agar uang Anda tidak habis dalam sekejap, maka Anda perlu mengatur keuangan sedemikian rupa.

Makan adalah kebutuhan primer setiap orang yang tak bisa dihindari. Namun, tanpa disadari pengeluaran yang satu ini dapat menguras isi dompet jika tidak mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu, sebaiknya Anda perlu mengatur pengeluaran makan dari sekarang. Cermati segala hal yang berhubungan dengan makanan, seperti di mana Anda membelinya, makanan apa yang dibeli dan jenis bahan makanan apa saja yang dibeli jika memasak sendiri. Anda tidak seharusnya makan di tempat yang mahal setiap hari karena itu akan menghabiskan pendapatan Anda.

Walaupun tidak setiap bulan produk perlengkapan mandi atau perawatan tubuh habis, tetap saja Anda perlu menentukan berapa budget yang perlu dikeluarkan untuk membelinya. Jika Anda masih cocok dengan perawatan tubuh yang sekarang, pertahankanlah sejauh tidak menimbulkan kerugian pada diri sendiri. Jangan mudah tergiur iklan yang menjanjikan macam-macam khasiat yang justru akan menguras isi dompet.

Maka, walaupun Anda masih di awal bulan, sebaiknya pengeluaran Anda tetap terkontrol dengan baik. Sehingga Anda masih dapat mengumpulkan tabungan masa depan yang nantinya akan bermanfaat untuk Anda.

Ketika mendengar kata menabung, tentu kita akan ingat ada peribahasa menabung pangkal kaya. Tapi menabung itu ternyata tidak semudah yang banyak orang pikir. Contohnya saja, pasti masih banyak dari anda yang sudah kerja bertahun-tahun tapi saldo di rekening tabungan masa depan masih nihil alias nol. Paling hanya keisi pas gaji bulanan cair. Kalau sudah akhir bulan? Balik lagi jadi nol.

Mau sampai kapan terus begini? Menabung itu hal yang harus niat. Kalau sudah niat, pasti bisa kok menabung tabungan masa depan.

Nah, cara menabung sekarang juga udah banyak. Bisa dengan menabung di bank atau dalam bentuk investasi. Bahkan, sekarang ada juga cara unik menabung yang dilakukan berdasarkan sistem tanggal. Apa itu?

Menabung berdasarkan tanggalan ini dilakukan dengan cara menyisihkan uang setelah anggaran untuk kebutuhan utama sudah dipenuhi.

Metodenya cukup simple, yaitu dengan memasukkan uang ke dalam celengan atau toples yang sudah ditempel kalender dari tanggal 1 sampai 30 atau 31. Adapun uang yang ditabung disesuaikan jumlahnya dengan tanggal hari itu. Artinya, memasukkan uang ke dalam tabungan harus rutin dilakukan setiap hari.

Sebut saja misalnya hari ini tanggal 1, maka uang yang ditabung Rp 1.000. Adapun besok saat tanggal 2, ditabung Rp 2.000. Besoknya lagi tanggal 3 ,ditabung Rp 3.000. Begitu seterusnya sampai akhir bulan.

Menabung berdasarkan tanggal seperti ini ada tantangan yang harus dihadapi ketika masuk tanggal 15 keatas, karena besar uang yang harus ditabung semakin besar.

Ini dilakukan dengan cara menyisihkan sebagian uang yang anda miliki setelah kebutuhan pokok tercukupi. Ketika anda sudah melakukan ini dengan baik maka anda akan merasakan manfaatnya kemudian hari. Anda bisa menggunakan celengan terkunci atau bisa membuka tabungan khusus di bank (tanpa ATM).

Gaji selalu habis walau belum akhir bulan. Atau, selalu khawatir saat menghitung pengeluaran di akhir bulan? Jika alami itu semua, kabar baiknya adalah Anda tidak sendirian. Artinya, Anda menderita Mismanagement of Salary atau MoS. Kebanyakan penderita masalah keuangan ini merupakan warga di kota-kota besar yang sulit menyeimbangkan antara gaya hidup dengan penghasilan. Agar terhindar dari MoS, berikut tips mengelola gaji dan menghabiskannya sepenghasilan sehingga Anda dapat menabung tabungan masa depan.

Bikin Perencanaan Anggaran

Jangan tunggu sampai gaji turun untuk membuat anggaran. Justru membuat anggaran saat gaji sudah di tangan membuat Anda cenderung memasukan pembelian yang kurang perlu. Kelompokkan pengeluaran rutin, tabungan, dan investasi serta sisakan untuk dana darurat. Cara ini membantu Anda untuk mengontrol pengeluaran berlebihan. Namun harus diingat, jangan anggap perencanaan ini sekadar formalitas. Kalau Anda tidak benar-benar patuh pada rencana, siap-siap kembali mengalami MoS di akhir bulan.

Mulai Dengan Membayar Tagihan

Tagihan listrik, telepon, gas, merupakan prioritas yang harus segera dibayarkan. Sekarang ini kartu kredit dilengkapi fasilitas pembayaran otomatis, sehingga Anda tidak perlu khawatir telat membayar. Cara ini memudahkan Anda untuk menghitung sisa gaji setelah semua tagihan selesai.

Menggaji Diri Sendiri

Ya, ini mungkin terdengar aneh. Menggaji diri sendiri artinya menyisihkan untuk keperluan pribadi. Misalnya anggaran untuk karaoke, belanja, atau rekreasi. Setiap bulan Anda hanya boleh menghabiskan sesuai seperti yang sudah dianggarkan. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk stres karena kurang bersenang-senang.

Godaan untuk menghabiskan lebih banyak dari anggaran yang tersedia akan selalu ada. Diskon pakaian dan sepatu untuk wanita dan diskon barang untuk pria merupakan godaan yang tak tertahankan. Anda tetap bisa membeli barang tersebut jika punya celengan rahasia. Celengan rahasia (bentuk fisiknya tidak harus celengan, tapi bisa berupa amplop atau apapun untuk menyimpan uang) adalah kumpulan dari uang kembalian.

Jika dalam sehari Anda memasukkan Rp 5.000, dalam tiga bulan sudah terkumpul Rp 450.000. Cukup untuk membeli baju atau sepatu baru kan? Mungkin celengan terdengar kekanak-kanakan, tapi Anda akan terkejut betapa alat sederhana ini bisa membantu berhemat!

Jangan beli smartphone baru hanya karena sedang ada flash sale, atau barang mahal lainnya tanpa perencanaan matang. Hindari membuang-buang uang karena keinginan impulsif. Sebelum membeli sesuatu yang dirasa menguras tabungan, coba tanyakan hal berikut: Apakah Anda membutuhkannya? Apakah manfaat dari barang tersebut dapat Anda rasakan setiap hari? Apakah hidupmu akan terganggu jika tidak membelinya? Kalau jawabannya kebanyakan tidak, maka Anda tidak perlu membeli.

Saat menerima bonus, jangan berpikir Anda bisa membeli apapun yang Anda inginkan. Ganti pola pikirmu dengan melihat bonus sebagai kesempatan untuk mengisi pos dana darurat.

Juga pastikan Anda dilindungi asuransi, minimal asuransi kesehatan. Sedangkan investasi merupakan jaminan untuk masa depan keuangan Anda. Kalau Anda masih takut berinvestasi, cobalah memulai dengan membeli logam mulia seperti emas dan perak.