Setiap keluarga memiliki kondisi finansial yang berbeda-beda. Ketika dua orang memutuskan untuk menikah, bisa jadi pengaruh latar belakang ekonomi keluarga akan mempengaruhi kehidupan finansial setelah itu. Tetapi, jika sudah punya pekerjaan masing-masing tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Apalagi ketika menikah akan ada perbedaan terutama bagi keluarga kecil yang memilih untuk hidup mandiri baik dengan cara mengontrak atau membeli rumah. Hal ini akan menjadi tantangan baru ketika hendak merencanakan keuangan. Penghematan perlu dilakukan pada setiap aspek supaya kemandirian finansial bisa dicapai. Tentunya setiap keluarga pada akhirnya harus mampu menopang kebutuhannya sendiri suatu saat. Jangan sampai ada kekurangan di sana-sini karena kurangnya perencanaan. Apalagi bagi pasangan baru yang belum berpengalaman. Jadi, berikut beberapa hal yang bisa anda lakukan.

Catat Semua Pengeluaran

Mencatat semua pengeluaran adalah cara yang cukup ampuh untuk memastikan mana alokasi dana yang benar dan perlu dievaluasi. Evaluasi alokasi dana perlu dilakukan setiap hari, minggu, hingga bulan. Selain itu, jika ada biaya tidak terduga atau penggunaan uang yang tidak selalu diperlukan setiap bulan maka hal ini juga bisa di-highlight.

Buat Rencana Pengeluaran

Setelah melakukan evaluasi, rencana pengeluaran akan bisa lebih mudah dibuat. Rencana pengeluaran harus menyesuaikan pendapatan, dari segi jumlah maupun waktunya. Sebagai contoh, jika suami mendapatkan gaji dengan sistem bulanan, maka pengeluaran yang di-handle dari penghasilan suami harus direncanakan setiap bulan. Di sisi lain, misalnya pendapatan istri diperoleh dengan sistem mingguan atau harian, maka jenis pengeluaran serta jumlah dan temponya harus menyesuaikan pula.