Seseorang yang memutuskan untuk berinvestasi akan memiliki banyak ilmu baru dalam dunia yang dipilhnya. Namun menjadi seorang investor yang handal bukanlah hal yang mudah, akan ada fase naik turun, dimana karakter akan terbentuk. Di sinilah seorang investor akan bertahan, stuck, atau bahkan mundur.

Dalam berinvestasi Anda harus memiliki rencana yang jelas dan realistis. Hal ini tentunya berhubungan dengan masa depan investor. Tanpa memiliki sikap atau pendirian yang kuat, investasi yang dilakuakn bisa menjadi suatu kesalahan. Selain itu, memiliki sikap sabar dan menunggu merupakan hal yang harus dilatih sebelum menikmati keuntungan yang dihasilkan. Karena pada dasarnya investasi bersifat jangka panjang. Jangan mengambil langkah atau keputusan yang terlalu cepat, lakukan langkah-langkah secara terukur. Seorang investor pun sebaiknya selalu belajar dalam menganalis investasi-investasi yang akan dipilih. Dalam hal ini tentunya membutuhkan waktu. Selain itu, seorang investor jangan mudah terpengaruh dengan rencana-rencana bisnis yang menjanjikan kaya dalam waktu yang singkat. Tinggalkan hukum ekonomi klasik yang menyatakan ‘high risk high return’, pengembalian tinggi pasti akan beresiko tinggi pula. Misalnya, apabila uang yang diinvestasikan dalam deposito bank, maka bunga yang didapatkan akan lebih rendah daripada diinvestasikan ke suatu bisnis, misalnya bisnis makanan yang dapat memperoleh pengembalian 100 %.

Berdasarkan hal tersebut, dapat digolongkan beberapa tipe-tipe investor berikut.

1. Tipe Defensife

Tipe investor yang dfensife adalah selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan dan berusaha menghindari resiko sekecil apa pun dari investasi yang dilakukan. Seorang investor yang defensife memiliki keyakinan yang cukup dalam hal berspekulasi, serta memilih menunggu waktu-waktu yang tepat dallam berinvestasi, agar benar-benar terbebas dari resiko.