Sebelumnya telah dibahas bahwa kesulitan menumpuk tabungan itu pada pembangunan kebiasaan. Atau setidaknya, jika sulit membangun kebiasaan baru, menghilangkan kebiasaan lama juga cukup baik untuk dilakukan. Tentu saja kebiasaan buruk untuk tabungan masa depan anda yang berjumlah banyak nanti. Oke, langsung saja kita lanjutkan untuk kiat selanjutnya. Ini juga sekalligus kiat terakhir dari serangkain seri kita kali ini.

  1. Dermawan

Nah, mungkin ini masih menjadi perdebatan. Bukan perdebatan para ahli motivasi karena pada dasarnya mereka kebanyakan setuju bahwa sifat derma baik untuk keuangan. Namun lebih ke mereka yang belum membuktikanya.

Dalam hati kita, memberikan sebagian uang untuk kegiatan amal atau membantu saudara-saudara yang sedang kesusahan adalah cukup berat. Apalagi jika kita sendiri sedang merasa butuh bantuan juga. Nah, pertentangan ini membutuhkan keyakinan. Terkadang logika kita terlalu terbatas untuk memikirkan sangkut pautnya.

Secara logika, uang kita tentunya berkurang jika kita berikan untuk kegiatan sosial. Tapi entahlah, mereka yang sudah menikmati nikmatnya kesuksesan finansial mengapa selalu mengajak sesama untuk dermawan. Dan mereka sendiri juga melakukanya. Contohlah Bill Gates, orang yang sering menduduki peringkat pertama orang terkaya di dunia dari berbagai versi ini dikenal sangat dermawan. Ia pun tidak sungkan untuk mengajak dan mempengaruhi sifat ini pada khalayak umum. Jika kita pernah mendengar jumlah uang yang ia keluarkan untuk kegiatan amal, tentu kita akan kaget. Uang untuk amal yang beliau keluarkan mungkin bisa menghidupi kita sampai tua, bahkan dalam keadaan kecukupan. Tapi mengapa ia tidak bangkrut?

Menabung untuk masa depan atau memeprsiapkan tabungan masa depan bukan berarti tidak mengeluarkan uang untuk kebaikan. Semoga kita dapat terinspirasi!