Mendengar kata hutang tentu tidak lepas dari kondisi dimana keuangan kita sedang dalam kekurangan sehingga terpaksa kita mengambil hutang. Namun tidak selalu demikian adanya. Adakalanya seseorang tetap memilih untuk berhutang ketika hal itu dirasa cukup menguntungkan. Hal ini biasanya dilakukan oleh para pengusaha. Dimana dalam mengembangkan bisnisnya ia memilih untuk berhutang agar perputaran uangnya lebih cepat.

Namun juga ada yang masih beranggapan bahwa hutang adalah sesuatu yang harus dihindari. Pemikiran seperti itu merupakan prinsip bagi sebagian orang, terutama mereka yang hidup dengan pola sederhana alias pasrah dan dengan penghasilan dan pengeluaran yang teratur alias itu-itu saja setiap bulannya.

Tidak ada yang salah memang dengan pemikiran itu, mengingat utang bisa menjadi beban yang cukup berat bagi keuangan, terutama bila tidak dapat dikelola dengan baik. Tak sedikit, karena utang, dua pihak bertikai bahkan berakhir di meja hijau. Bahkan utang juga sering kali berakhir dengan kejadian penyitaan aset secara paksa oleh pihak yang memenangkan perkara.

Semua itu, tentu akan terasa sangat menyakitkan, bukan? Oleh sebab itulah banyak orang yang merasa anti terhadap segala hal berbau utang, sehingga banyak orang yang berhati-hati dan selektif membelanjakan uang dan menghindari utang.

Maka kita pribadilah yang dapat menentukan soal pengelolaan hutang dengan baik. Ketahui kemampuan Anda, terutama kemampuan dalam melunasi hutang sebeleum berhutang agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Setelah itu gunakan tabungan masa depan Anda untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin terjadi.

#tabunganmasadepan