Uang tak bisa membeli kebahagiaan, pernyataan itu memang benar benar. Uang memang tak bisa mengembalikan momen yang sudah hilang, berapapun jumlah yang anda miliki. Uang tak bisa menggantikan hal-hal yang melampaui batas waktu dan ruang.

Tetapi, mau tak mau harus diakui bahwa anda tetap memerlukan uang untuk hidup. Sistem perdagangan dan pertukaran barang-jasa di dunia ini telah menjadikan uang sebagai alat tukar utamnya. Meskipun mendapatkan uang adalah tujuan, tetapi bukan yang terutama. Mendapatkan uang anda sejalan dengan bagaimana cara anda mengelola dan memandang uang dalam hidup ini.

Memasuki usia pertengahan ini, anda mulai produktif untuk menghasilkan uang dari pekerjaan anda sendiri. Tapi jangan sampai salah langkah. Tiga pendapat tentang keuangan ini akan mengubah cara pandang anda soal uang.

Saat anda bisa menghasilkan uanh sendiri, tentu rasanya senang sekali. Godaan terbesarnya adalah keinginan belanja banyak barang dengan uang sendiri. Tetapi, jangan sampai kebiasaan hingga akhirnya gaya hidup melampaui kemampuan anda menghasilkan uang.

Mulailah berpikir soal menabunh dan investasi. Belajarnya membuat pos-pos keuangan dan menepatinya. Prinsipnya adalah utamakan terlebih dahulu menyisihkan gaji untuk tabungan masa depan atau investasi, cicilan dan kewajiban utama gaya hidup yang mengikutinya.

Akan sangat berbeda jika anda hanya menabung dan berinvestasi tanpa arah. Buatlah dan temukan tujuan hidupmu, entah itu untuk membeli rumah dalam waktu 5 tahun ke depan atau menabung untuk dana pensiun. Uang tak berkorelasi dengan kesuksesan dan kebahagiaan karena uang akan datang dan pergi. Tetapi berfokuslah pada bagaimana anda bisa menghasilkan uang yang bermanfaat. Saat anda sudah bisa memahami ini, uang hanyalah alat, tetapi kebahagiaan dan kesuksesan itu lebih daripada kepemilikan terhadap uang.