Banyak pakar ekonomi yang menggolongkan manusia menjadi dua jenis, dimana pada golongan pertama terdapat manusia yang bisa dengan mudah menabung meskipun memiliki pengeluaran yang cukup besar dan golongan berikutnya dimana meskipun penghasilan seseorang telah sangat besar, namun pada kenyataannya orang tersebut sangat sulit untuk menabung. Kesulitan untuk menabung biasanya berasal dari ada tidaknya kemauan untuk menabung, namun, banyak pula orang yang sudah memiliki kemauan untuk menabung ternyata masih mengalami kesulitan. Untuk menghindari adanya kesulitan ini, tidak ada salahnya jika kita melakukan satu hal utama yang banyak sekali tidak diacuhkan oleh banyak orang; menetapkan tujuan menabung.

Banyak orang yang menyepelekan adanya tujuan menabung. Menabung dianggap sebagai sebuah kegiatan yang mengumpulkan sedikit uang yang telah disisihkan dari penghasilan, sesederhana itu. Padahal, dengan menetapkan tujuan, kita tidak lagi hanya bermalas-malasan mengumpulkan uang yang tersisa saja. Dengan menetapkan tujuan, fokus kita akan jelas dan kita tidak lagi ragu menyisihkan uang untuk ditabung.

Salah satu tujuan utama menabung yang paling banyak dilakukan adalah untuk memberikan dana darurat keluarga. Tidak semua keluarga mengenal dana darurat sehingga mereka merasa tidak perlu untuk mempersiapkan dana darurat ini. Padahal, dana ini sangatlah penting mengingat jika kita mengalami kejadian yang tidak terduga seperti adanya anggota keluarga yang sakit keras, maka kita tidak lagi perlu khawatir akan mengurangi atau menghabiskan penghasilan yang dapat kita pakai untuk kebutuhan keluarga untuk mengobati anggota keluarga yang sakit keras tersebut. Banyak pakar yang menyarankan bahwa dana darurat keuangan rumah tangga sebaiknya memiliki jumlah sebesar tiga hingga enam kali pendapatan rata-rata per bulan sehingga keluarga anda pun akan selalu aman dalam perlindungan.

Sumber: tabloidnova.com