Agar dapat sukses berinvestasi di bursa saham, para investor harusnya memfokuskan perhatian pada saham dari perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang. Nah, untuk mengidentifikasi itu, pihak investor perlu memerhatikan dengan cermat empat komponen berikut.

Pertama, produk atau pasar dari perusahaan. Investor perlu mengkaji secara serius tentang jenis dan kualitas produk perusahaan, termasuk produk unggulannya. Investor juga harus tahu apakah perusahaan mengaplikasi perangkat teknologi yang tepat dalam melakukan proses produksi.

Lebih lanjut, investor perlu mengenali siapa yang menjadi target pasar pasar, apakah memiliki konsumen tetap, seberapa besar pangsa pasarnya, bagaimana pertumbuhannya, apakah mampu perusahaan menanggapi atau memanfaatkan tren perubahan sosial dan demografis.

Kedua, kondisi managemen dan organisasi perusahaan. Investor harus tahu siapa saja yang ada di dalam komposisi manajemen perusahaan. Investor pun perlu mengukur komitmen manajer dan stafnya terhadap perusahaan.

Selain itu, investor perlu memantau jaringan para manajer, apakah manajer perusahaan melakukan transaksi secara transparan atau sebaliknya secara terutup. Berhati-hatilah dengan perusahaan yang enggan melakukan legitasi atas suatu transaksi dalam jumlah besar atau keputusan yang amat mendasar.

Ketiga, analisis laporan keuangan. Investor harus menaruh perhatian terhadap perusahaan yang memiliki pendapatan besar dan cenderung bertumbuh. Cari sebanyak mungkin informasi tentang perusahaan yang memiliki arus kas yang kuat dari sisi operasi. Sebaiknya, investor menghindari perusahaan yang memiliki jumlah piutang, jumlah persediaan dan utang yang tinggi.

Keempat, penataan keuangan. Investor dianjurkan memilih saham dari perusahaan yang menggunakan dana hasil IPO untuk memperkuat pertumbuhan usaha pada masa mendatang. Tapi, investor juga perlu curiga terhadap perusahaan yang memanfaatkan sebagian besar bahkan seluruh dana hasil IPO untuk memperkuat modal kerja.

(Sumber: 2008, Budi Purnomo & Maxi A Perajaka dalam ‘’Awas! Jangan Sampai Modal di Pasar Modal’’ halaman 27-33)