Membeli Asuransi jiwa seakan menjadi sebuah tanggung jawab, meskipun sebenarnya bukan sebagai kebutuhan yang sangat primer. Namun asuransi menjadi penting hukumnya ketika berpikir mengenai waktu yang akan datang, yang tidak pernah kita ketahui apa yang akan terjadi nantinya. Dalam hal ini seseorang yang telah berkeluarga pasti memiliki tanggung jawab terhadap keluarganya. Seseorang dapat membayar premi selama bertahun-tahun demi sebuah jaminan yang akan diwariskan kepada keluarganya nanti, meskipun dia sendiri tidak akan menikmatinya.

Membeli asuransi jiwa merupakan sebuah komitmen keuangan jangka panjang, sehingga kecermatan dan kejelian sebelum membeli sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak hal yang harus dipertimbangkan, baik saat akan membeli maupun saat menerima polis asuransi.

Saat Akan Membeli Polis Asuransi

  1. Anda berhak menanyakan apa saja yang dijamin oleh polis dan apa yang tidak. Hal tersebut mencakup diantaranya premi yang harus dibayar, manfaat yang diterima, bagaimana dan kapan manfaat yang diterima, pertanggungan tambahan apa saja yang dapat diambil, serta resiko apa saja yang dikecualikan, serta lainnya.
  2. Sebaiknya perlu diketahui pula bagaimana kualifikasi dan pengalaman agen asuransi Anda. Anda pun dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti berapa lama telah bekerja sebagai agen asuransi dan apa kualifikasinya. Pada kenyataanya lebih dari 75 % agen tidak mampu bertahan hingga memasuki tahun kedua. Apabila demikian adanya sebaiknya biarkan sang agen untuk tidak melanjutkan penawarannya kepada Anda. Setiap agen pun harus berlisensi agar dapat menjual asuransi. Lisensi merupakan jaminan bahwa agen harus tunduk pada kode etik profesi dan menguasai produk yang dijualnya. Asuransi memang merupakan jenis produk keuangan yang kompleks, sehingga tidak semua orang dapat memahami, tanpa pendidikan yang cukup.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com