1. Sangat perlu diketahui reputasi perusahaan asuransi yang menjual produk tersebut. Apabila perusahaan yang mengeluarkan produk asuransi yang akan dibeli bukan salah satu nama yang populer atau familiar di masyarakat atau bukan perusahaan multi nasional atau nasional besar, sebaiknya tanyakan reputasinya. Apabila menemui hal ini Anda harus sangat berhati-hati, karena perusahaan ini reputasinya belum teruji.
  2. Produk asuransi yang ditawarkan kepada Anda perlu dibandingkan dengan produk sejenis dari perusahaan asuransi lain. Produk asuransi berjangka lebih mudah dibandingkan dengan asuransi seumur hidup. Asuransi berjangka memiliki masa polis dan uang pertanggunagn yang sama, sehingga premi dapat dibandingkan dengan mudah. Tidak hanya itu tanyakan pula apakah terdapat garansi perpanjangan otomatis atau konversi ke polis seumur hidup? Berapa premi yang dikenakan dalam 10, 20, atau 30 tahun dari sekarang? Apakah terdapat jaminan pengembalian premi?
  3. Sedangkan untuk membandingkan asuransi seumur hidup jauh lebih sulit karena harus memahami konsep dasar dan istilah-istilah asuransi yang digunakan untuk dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan dari setiap produk.
  4. Pelajari dan pahami ilustrasi polis. Anda berhak menanyakan asumsi-asumsi yang dapat dipakai dalam pembuatan ilustrasi polis, seperti berapa tingkat suku bunga atau pengembalian investasi yang digunakan? Apakah terdapat jaminan minimal tingkat pengembalian? Apakah premi dijamin tetap? Apabila premi naik, kondisi apa yang telah menyebabkannya?

Setelah Menerima Polis Asuransi

  1. Setelah agen asuransi menyerahkan polis asuransi Anda, sebaiknya periksa dan baca dengan seksama. Sebelum menandatanganinya Anda dapat meminta waktu untuk mempelajarinya di rumah. Sebagian besar perusahaan telah menyediakan periode ‘cool off’ atau ‘free look’ di mana anda dapat membatalkan polis dan mendapatkan pengembalian premi dalam waktu 10 hingga 14 hari setelah penyerahan polis.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com