Dari tahun ke tahun harga properti semakin meningkat. Hal ini menjadikan kita lebih sadar akan harga rumah, sehingga pemilihan rumah yang Anda ajukan ke KPR setidaknya sesuai dengan kemampuan finansial. Selain itu, bagi para pegawai kontrak atau pun freelancer yang notabene masih menjadi calon debitur yang belum begitu diperhitungkan oleh pihak bank, saat ingin mengajukan KPR pastikan untuk mengetahui rasio pendapatan dengan angsuran KPR, serta perbanyak jumlah tabungan. Simak penjelasan berikut.

  1. Memastikan rasio pendapatan selalu lebih besar dibanding angsuran

Pada umumnya pihak bank atau financial advisor akan menyarankan besaran cicilan KPR adalah maksimal 30 % hingga 40 % dari total penghasilan. Misalnya total penghasilan Anda dan pasangan. Karena itulah rasio pendapatan harus selalu lebih besar dari nilai angsuran. Dalam hal ini salah satu cara bagi Anda yang masih berstatus pegawai kontrak dan freelancer adalah dengan memperbesar rasio pendapatan.

Untuk mensiasatinya pastikan Anda sedang tidak memiliki hutang atau cicilan lain di luar KPR. Mengingat rasio utang yang lebih kecil, maka akan semakin besar jumlah uang yang akan ditabung. Sehingga dalam hal ini tidak hanya minimal gaji saja yang akan dipertimbangkan oleh bank, namun kemampuan jumlah cicilan setiap bulannya tidak melebihi uang bulanan. Pihak bank akan menghitung berapa kemampuan Anda dalam membayar angsuran. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa penghasilan yang Anda miliki pun bisa berasal dari slip gaji saja. Jika Anda memiliki penghasilan lain di luar, maka dapat melampirkan bukti penghasilan yang diperoleh di luar penghasilan resmi.

  1. Menabunglah lebih banyak untuk mengurangi biaya angsuran

Semakin banyak jumlah DP yang Anda bayarkan, maka akan semakin mengurangi sisa hutang nantinya akan diangsur setiap bulannya. Cara ini ditempuh untuk menekan cicilan angsuran. Maka dari itulah akan lebih baik jika Anda semakin memperbanyak jumlah tabungan.

Sumber: blog.duitpintar.com