Pinjaman atau kredit bagi sebagian orang adalah hal yang lebih baik dihindari. Namun, ada pula yang menganggap memiliki kredit bisa jadi bagian dari strategi keuangan. Syaratnya, pinjaman tersebut mempunyai tujuan seperti untuk membuka usaha, mengadakan ekspansi usaha, memperbaiki struktur modal usaha, atau membeli aset.

Untuk tujuan-tujuan tersebut, bank biasanya telah menyediakan kredit tanpa agunan. Bahkan Pemerintah juga menggalakkan kredit ini bagi usaha menengah dan kecil (UKM) untuk mendorong minat berwirausaha. Namun, sebelum Anda mengajukan kredit untuk investasi ini, sebaiknya Anda memperhatikan hal-hal berikut ini.

Pertama, menghitung dengan baik kemampuan mengembalikan pinjaman. Tidak hanya itu, Anda juga harus memperhatikan risiko-risiko investasi. Meski pendapat umum mengatakan bahwa kredit usaha sebaiknya tidak melebihi 50 persen total investasi, namun kenyataannya, Andalah yang memperhitungan dengan baik. Perhatikan dengan baik untung dan ruginya.

Kedua, memperhatikan jangka waktu kredit. Jangka waktu kredit juga penting untuk Anda perhatikan. Misalnya, apakah Anda akan meminjam dalam waktu 10 tahun atau bisa menyelesaikan pinjaman Anda dalam waktu lima tahun.

Ketiga, jika Anda sudah yakin, pastikan dokumen-dokumen Anda lengkap. Ini tentu saja berkait dengan identitas Anda. Jika Anda meminjam dengan jaminan, siapkan dokumen terkait jaminan tersebut. Begitu juga bila Anda mengajukan kredit usaha, lengkapi dokumen dan perijinan usaha sebagai bagian dari aplikasi kredit Anda.

Keempat, jangan lupa mempertimbangkan beberapa tawaran kredit dari bank yang berbeda. Tidak ada salahnya mengajukan kredit ke bank yang telah mendanai usaha lain yang sejenis dengan bisnis Anda. Bank tersebut haruslah bank yang memiliki pengalaman dalam menganalisis usaha sehingga itu dapat memudahkan aplikasi Anda.

sumber: www.howmoneyindonesia.com