Banyak yang berpendapat bahwa mencicil KPR itu prosesnya rumit. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa KPR itu prosesnya lama dan berbelit-belit. Sebenarnya, mencicil KPR tidak sesulit itu jika Anda tidak sembarangan dalam menentukan bank untuk KPR.

Salah memilih bank untuk KPR, bisa membuat Anda terlibat dalam berbagai masalah. Misalnya saja masalah bunga yang tinggi, bunga pinalti pelunasan dipercepat dan biaya yang lebih besar, biaya notaris, dan biaya-biaya lainnya yang membuat Anda terbebani. Untuk menghindari itu semua, simaklah beberapa langkah berikut ini.

Pertama, tidak memilih bank pelat merah. Biasanya bank-bank ini menerapkan persyaratan yang superketat. Selain itu, plafon maksimal yang diberikan juga kecil, yaitu hanya 70 persen dari nilai appraisal rumah. Itu artinya, saat mengajukan KPR, Anda harus menyediakan dana DP sebesar 30 persen.

Selain itu, bank pemerintah terkenal lambat memproses KPR ketimbang bank swasta. Biasanya bank pemerintah membutuhkan waktu lebih dari sebulan untuk memproses KPR, sedangkan bank swasta biasanya bisa selesai sekitar dua sampai empat minggu.

Kedua, jangan melirik sembarang bank swasta. Meski bank swasta lebih baik, bukan berarti Anda boleh asal dalam menentukan bank untuk pengajuan KPR. Anda harus cermat memperhatikan produk KPR-nya. Tak jarang bank swasta juga pelit memberikan plafond an bunga KPR. Biasanya, yang membuat bank swasta lebih ketat karena Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet bank tersebut meningkat.

Ketiga, memiliki tenor yang paling panjang. Rata-rata bank memberikan tenor kredit maksimal hingga 15 tahun. Ada juga bank yang memberikan tenor hingga 20 tahun. Semakin panjang tenor maka semakin kecil cicilan yang wajib Anda bayar.

Keempat, memilih bunga kecil. Biasanya bank memberikan promo bunga kecil pada tahun pertama dan kedua saja. Setelah itu, bank akan melakukan bunga efektif sesuai suku bunga yang berjalan.

Kelima, menawar yang bisa ditawar. Jangan menuruti semua penawaran yang disampaikan oleh marketing KPR bank. Biaya yang bisa ditawar antara lain biaya provisi, notaris dan asuransi.

Sumber: ciputraentrepreneurship.com