Bagi sebagian orang, keadaan ekonomi dewasa ini semakin sulit. Barang-barang merangkak naik, sementara mencari pekerjaan kian susah. Salah satu cara agar keadaan finansial tetap stabil yaitu menabung.

Ya, kita harus pintar menyimpan uang. Bahkan kalau bisa, tanpa sadar kita bisa menabung secara otomatis. Hal itu bisa saja terjadi jika kita melakukan beberapa tips berikut ini.

Pertama, menabung menjadi kebutuhan. Kita sebaiknya membiasakan diri untuk menempatkan simpanan di atas segala kebutuhan yang lain. Jadi, begitu gaji kita datang tiap bulannya, kita sisihan sebagian uang untuk disimpan.

Cara lain jika kita menyimpan uang di bank adalah meminta bank untuk memisahkan sebagian uang ke akun terpisah setelah gajian tiap bulannya. Dengan begitu, kita tidak akan sadar dengan jumlah uang yang kita simpan meski jumlahnya sudah menggunung.

Kedua, menyimpan kembalian. Jangan mengira kebiasaan menyimpan receh adalah kegiatan anak kecil. Untuk melakukannya, kita bisa melibatkan keluarga. Apalagi jika kita punya anak, kebiasaan menabung dalam bentuk uang receh akan memberikan pelajaran bagi si kecil untuk menghargai uang sekecil apa pun.

Ketiga, tak perlu mengingat jika kita sudah naik gaji. Gaji yang naik bukan berarti kita boleh berbenja sana-sini. Sebaiknya kita tidak perlu mengingat-ingat bahwa gaji kita telah naik. Kita bisa masukkan selisih gaji lama dengan baru ke dalam tabungan. Tumpukan selisih gaji tersebut siapa tahu bisa berguna untuk dana darurat atau dana pensiun.

Keempat, jalankan kebiasaan kredit. Jangan salah mengartikan maksud kalimat yang satu ini. Ini artinya meski sudah selesai mengangsur cicilan, kita tidak boleh mulai mencari kredit lain, melainkan mengganti dengan tabungan. Ya, kebiasaan kredit bisa kita ubah menjadi kebiasaan menbung.

Kelima, menyimpan ‘harta karun’. Kita pasti sering menemukan selembar uang di saku celana. Meski itu uang sendiri, tapi biasanya kita lupa masih mempunyai uang di kantong saku. Nah, jangan langsung membelanjakan uang tersebut. Kita bisa simpan untuk tabungan masa depan.

Sumber: finance.detik.com