Saat Anda merasa usaha yang tengah Anda geluti punya potensi, kembangkanlah dengan mengajukan kredit pinjaman ke bank. Namun, acapkali pelaku usaha muda bingung, berapa ia harus berhutang, dan jaminan apa yang sebaiknya digunakan. Maka, sebagai langkah awal, cobalah gunakan penjamin yang Anda punya, misalnya sertifikat rumah. Tanyakan ke bank, berkas apa yang diperlukan untuk mengagunkan rumah, lalu buatlah pengajuan pinjaman.

Tahap selanjutnya adalah menghitung besaran kredit yang Anda butuhkan. Idealnya, hutang tak lebih dari 40 persen dari penghasilan. Bank juga punya perhitungan seberapa besar Anda bisa berhutang berdasarkan nilai pasar rumah, yakni: harga tanah ditambah nilai bangunan dan sarana pelengkap bangunan.

Petugas bank akan menilai rumah berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk membelinya, dengan mencari data harga tanah di lokasi, bertanya ke tetangga, dan menaksir nilai bangunannya. Lalu, guna mendapatkan nilai bangunan dan sarana pelengkap bangunan, petugas melihat melalui metode meter, tambah kurang, atau survei kuantitas.

Metode paling cepat dan sering digunakan adalah metode meter. Petugas cukup menanyakan kepada developer atau ahli bangunan untuk tahu biaya pembangunan rumah tersebut. Setelah ketemu, tinggal ditambahkan dengan harga tanah.

Kemudian pihak bank akan menghitung depresiasi. Sebuah rumah yang telah lama ditinggali tentu akan mengalami penurunan nilai. Itulah yang disebut depresiasi. Besaran depresiasi dihitung dari berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk renovasi jika rumah tersebut dijual.

Nilai pasar kemudian dikurangi depresiasi itu, hingga muncul nilai aset. Lalu, berapa banyak pihak bank berpotensi memberi pinjaman? Biasanya tak lebih dari 80 persen dari nilai aset. Namun, penting untuk Anda ketahui, pihak bank hanya akan memberi pinjaman berdasarkan kemampuan kredit Anda.

Jadi, jika kemampuan kredit Anda lebih kecil dari potensi pinjaman berdasarkan aset, maka poin pertama yang akan digunakan bank. Bisa jadi jumlah pinjaman lebih kecil dari potensi aset. Kebijakan itu diambil guna melindungi aset Anda.

Catatan untuk Anda, besaran kredit idealnya tak lebih dari 40 persen penghasilan, agar aset Anda cukup terlindungi seandainya perhitungan potensi usaha Anda salah dan mengalami kerugian.

Sumber: duitpintar.com