Selain faktor toleransi, dalam memilih jenis reksa dana, seorang investor perlu mengetahui alokasi dana investasi akan disebar ke mana saja. Misal, reksa dana saham, Manjer Investasi akan menempatkan saham-saham apa saja? Meski hal tersebut tidak ada dalam prospektus (keterangan tertulis dan terperinci), namun dapat Anda temukan dalam laporan keuangan perusahaan investasi. Sehingga Anda dapat melihat saham-saham yang menurut Anda sesuai dengan keinginan.

Hal yang perlu diingat dalam melakukan investasi reksa dana adalah resiko beragam yang harus dihadapi oleh investor. Resiko tersebut dapat dibaca oleh investor pada masing-masing prospektus reksa dana yang bersangkutan. Resiko tersebut antara lain penurunan nilai investasi, serta penyelesaiam atas investasinya.

Dalam investasi reksa dana, uang investasi tidak dapat langsung diterima pada saat reksa dana dicairkan atau redeem, seperti pada deposito. Meski begitu reksa dana bukanlah pesaing deposito, melainkan pelengkap dan instrumen investasi jangka panjang, selain jenis reksa dana pasar uang. Biasanya investor reksa dana akan menerima dananya dalam tenggang waktu maksimum 7 hari pada saat investor menyatakan redeem. Investor tidak mengetahui nilai yang akan dicairkan karena nilainya dihitung setiap hari pada pukul 18.00. Sang investor harus memasukkan sertifikat redeem miliknya sebelum pukul 12.00.

Seorang investor reksa dana hanya mengetahui jumlah unit yang akan di redeem atau yang dimilikinya. Nilai satu unit penyertaan dapat diperhatikan di media massa setiap harinya yang diukur dengan istilah Nilai Aktiva Bersih (NAB). Sedangkan yang perlu diingat ivestor adalah karakteristik investasi pada reksa dana berjangka waktu menengah antara lebih dari satu tahun, namun di bawah tiga tahun, dan jangka panjang yaitu lebih dari tiga tahun.