Ketika kita sudah mulai jenuh dengan aktifitas sehari-hari, hendaknya kita menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk berlibur. Liburan tidak harus mahal, asalkan jiwa kita dapat bahagia dan menjadi bersemangat kembali dalam bekerja, maka hal itu tentunya sudah cukup. Percuma saja kita menghabiskan banyak uang untuk liburan namun setelah liburan kita masih saja kurang bersemangat. Maka hal itu harusnya jangan sampai terjadi.

Menyisihkan uang untuk tabungan masa depan memang harus menjadi anggaran wajib kita. Namun kebahagiaan secara psikologi haruslah menjadi perhatian yang tidak kalah penting. Oleh karena tujuan kita dalam menghimpun tabungan masa depan pada akhirnya juga adalah kebahagiaan secara psikologi.

Asalkan yang harus kita pahami adalah jangan sampai mengutak-atik tabungan yang sudah kita himpun, seperti rekening deposito berhadiah kita, untuk kegiatan liburan yang akan kita lakukan nanti. Kita harus sedikit tegas terhadap diri sendiri, jangan sampai rencana yang sudah kita himpun dapat diganggu gugat untuk urusan yang dapat kita tunda.

Untuk kebutuhan berlibur adalah salah satu kebutuhan yang dapar kita tunda. Maka tidak bijak jika hal ini dapat mengganggu rencana tabungan masa depan kita.

Tentunya juga akan lebih menyenangkan jika kita berlibur dengan anggaran yang sudah terencana. Secara psikologi kita akan merasa nyaman atas finansial kita yang masih aman. Maka tidak ada salahnya menganggarkan secara khusus penghasilan yang kita peroleh untuk kebutuhan berlibur ini. Misalnya kita bisa menganggarkan untuk berlibur dalam sebulan 2 kali atau terserah kemampuan kita, asalkan hal itu disesuaikan dengan kemampuan kita. Memaksakan adalah kurang bijak untuk kita lakukan bukan?