Dalam tata kelola keuangan pribadi yang baik, hal pertama yang Anda lakukan setelah menerima gaji adalah membaginya menjadi beberapa pos sesuai dengan kebutuhan setiap bulannya. Hal ini bertujuan agar pengelolaan keuangan dapat berjalan lancar selama sebulan ke depan. Namun terkadang ada kebutuhan yang datang secara tiba-tiba, misalnya membayar biaya rumah sakit, baik itu rawat jalan atau rawat inap; biaya pendidikan anak di luar perhitungan; berlibur di akhir pekan; perbaikan rumah; berbagai undangan seperti pernikahan, syukuran, ulang ahun, kelahiran; dan sebagainya. Pertanyaanya adalah bagaimana cara menyiasati hal tersebut agar tetap terpenuhi?

Ada hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan tersebut. Salah satunya adalah dengan menghemat keperluan-keperluan yang biasa dikeluarkan. Misalnya menghemat biaya listrik dengan mematikan lampu yang benar-benar tidak dipakai, cobalah mengganti penggunaan AC dengan kipas angin pada waktu malam hari, menggunakan bohlam yang terstandar, atau mengurangi rutinitas makan di luar, seperti di restoran atau kafe, dan lain-lain. Pada intinya adalah melakukan penghematan dan memasukkannya ke dalam tabungan.

1. Daftar Prioritas

Solusi yang dapat dilakukan adalah buatlah daftar prioritas penggunaan penghasilan. Selalu usahakan kurangi 10 % dari penghasilan untuk dimasukkan ke dalam tabungan dana darurat. Berikan jumlah lebih apabila dalam kondisi normal, misalnya 20 %, atau saat kondisi akan ada ‘sesuatu yang bersifat darurat’ di masa depan yang ada dalam daftar prioritas. Misalnya perpanjangan Surat Tanda Kepemilikan Kendaraan (STNK) atau servis kendaraan yang harus segera dilakukan. Apabila sudah membuat daftar prioritas, kembali pada siasat pertama, yaitu rencanakan penghasilan dengan seksama.