Ada banyak cara berinvestsai, salah satunya investasi uang asing. Cara sederhananya adalah memperoleh lebih banyak rupiah ketika kita menukarkan menjadi rupiah di saat mata uang asing tersebut mengalami penguatan atau ‘apresiasi’ terhadap rupiah.

Tapi, ada hal yang perlu Anda ketahui. Sebuah mata uang mengalami penguatan karena ada peningkatan permintaan terhadap mata uang tersebut di pasar modal. Nilai mata uang naik dan turun tergantung dari jumlah pihak (bank, eksportir, perusahaan besar) yang membeli dan menjual mata uang tersebut. Jadi, meski berinvestasi dengan mata uang asing terdengar mudah, ada risiko terutama jika mata uang yang Anda beli tidak meningkat nilainya dalam waktu lama.

Ada bermacam-macam alasan orang melakukan investasi mata uang asing.

Pertama, berencana mengirim anak sekolah keluar negeri. Anda bisa menabung uang untuk pendidikan dalam mata uang negara yang Anda tuju untuk menyekolahkan anak. Dengan begitu, Anda dapat ‘mengunci’ pendidikan anak tanpa khawatir terjadi sesuatu dengan Rupiah.

Kedua, berencana berlibur ke luar negeri. Sekarang, Anda bisa menabung mata uang sesuai dengan negara tujuan liburan impian. Dengan begitu, saat waktunya tiba, maka keuangan sudah teratasi. Jika Anda berencana untuk mengunjungi lebih dari satu negara, lebih baik Anda menyimpan mata uang yang diterima di banyak negara seperti Dollar Amerika Serikat atau Euro.

Selain hanya menyimpan mata uang asing, sebenarnya Anda bisa berinvestasi dengan cara lain. Seperti dalam Rupiah, Anda dapat berinvestasi dalam bentuk deposito, obligasi pemerintah, reksadana dalam mata uang asing.

Dalam kondisi sekarang, investasi dengan mata uang asing memungkinkan Anda mendapat bunga yang lebih besar ketimbang dalam Rupiah. Angka keuntungan akan berbeda-beda sesuai dengan jenis investasi Anda.

Sumber: liveolive.com