Reksadana sudah banyak dipilih sebagai investasi yang memudahkan. Bagi Anda yang tertarik dengan instrumen investasi ini dan ingin mulai terjun ke dalamnya, sebaiknya pahami terlebih dahulu. Namun sebelum masuk ke dalam ranah reksa dana, alangkah baiknya jika mengetahui lebih jauh mengenai investasi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatika dalam berinvestasi.

1. Tujuan Berinvestasi

Sebelum melakukan investasi, sebaiknya Anda mengetahui apa tujuannya. Tujuan ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu, tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Dengan kondisi saat ini dana tunai atau yang mudah diuangkan untuk dana yang diperlukan saat menghadapi situasi darurat. Dana darurat dapat ditempatkan pada deposito bulanan atau pun reksa dana pasar uang yang dapat memberikan likuiditas tinggi atau mudah dicairkan. Pada umumnya besarnya dana darurat yang perlu disisihkan dapat mencapai tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan. Investasi inilah yang disebut tujuan jangka pendek.

Apabila dana darurat telah terpenuhi, pertimbangkan investasi jangka menengah seperti pada instrumen obligasi atau reksa dana pendapatan tetap. Dalam hal ini pertimbangkan faktor keamanan, karena memegang peranan penting di mana obligasi pemerintah (ORI) atau sukuk (obligasi berbasis syariah) dapat dijadikan sebagai pilihan. Setelah investasi jangka menengah telah terpenuhi, dapat dilanjutkan dengan investasi jangka panjang. Jenis instrumen yang dapat dipilih antara lain saham, reksa dana saham, atau investasi properti.

2. Jangka Waktu Investasi

Investasi yang dipilih perlu disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. Biasanya investasi jangka pendek waktu yang dibutuhkan kurang dari satu tahun, jangka menengah dengan waktu 2 hingga 3 tahun, dan jangka panjang lebih dari tiga tahun. Apabila dilihat berdasarkan kebutuhannya, investasi jangka pendek dibutuhkan sebagai pemenuh kebutuhan yang sifatnya konsumtif seperti membeli kendaraan (motor dan mobil), membayar hutang, atau liburan keluarga. Sedangkan investasi jangka menengah bertujuan untuk kebutuhan yang sifatnya jangka menengah, seperti keperluan membeli rumah. Sementara itu, investasi jangka panjang bertujuan untuk keperluan dengan pengeluaran yang lebih besar di masa depan, seperti dana pensiunan dan pendidikan anak.